Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Ini saya... 5 X 1 = 7

*seorang guru menuliskan ini di papan tulis : 5 x 1 = 7 5 x 2 = 10 5 x 3 = 15 5 x 4 = 20 5 x 5 = 25 5 x 6 = 30 5 x 7 = 35 5 x 8 = 40 5 x 9 = 45 5 x 10 = 50 Setelah selesai menulis dia balik melihat murid-muridnya yang mulai tertawa menyadari ada sesuatu yang salah. Pak gurupun bertanya : "Mengapa kalian tertawa?" Serentak mereka semua menjawab : "Yang nomor satu salaaaahhh Paaakk!" (tertawa bareng). Sejenak pak guru menatap muridnya, tersenyum menjelaskan : "Saya memang sengaja menulis seperti itu agar kalian bisa belajar sesuatu dari ini. Saya ingin kalian tahu bagaimana dunia ini memperlakukan kita. Kaliankan sudah melihat bahwa saya juga menuliskan hal yang benar sebanyak 9 kali, tapi tak ada satupun kalian yang memberi selamat. Kalian malah lebih cenderung menertawakan saya hanya untuk satu kesalahan. Hidup ini jarang sekali mengapresiasi hal-hal yang baik bahkan yang kita lakukan ribuan sekalipun. Hidup ini justru akan selalu m

Komunikasi #01 unsur penting

Nama           : Lady Stephanie Natasya Semester    : I Mata kuliah: Komunikasi 1.Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi. Informasi dapat berupa pesan, ide, gagasan. 2.Komunikasi berupa hubungan timbal balik yang berupa respon. Respon tersebut juga dapat diterima secara positif(+) maupun negatif (-). 3.Komunikasi melibatkan lebih dari satu orang. 4.Dalam komunikasi ada yang menyampaikan pesan (komunikator) dan ada penerima pesan (komunikan).

Ketika Hidup Satu Jam

*_Satu Jam Yang Sederhana_* Seorang anak datang kepada ayahnya dan bertanya dengan polosnya : ”Apakah kita bisa hidup tidak berdosa selama hidup kita, Ayah…? “ Ayahnya memandang anaknya itu kemudian berkata : ”Tidak, nak… “ Anak ini kemudian memandang ayahnya dan bertanya lagi… ”Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun…?” Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum. ”Oh...., bagaimana kalau 1 bulan, apakah kita bisa hidup tanpa melakukan kesalahan…?” Ayahnya tertawa… ”Mungkin tidak bisa juga, nak…” ”OK ayah, ini yang terakhir kali… Apakah kita bisa hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja…?” Akhirnya ayahnya mengangguk. “Kemungkinan besar, bisa nak…” Anak ini tersenyum lega… ”Jika demikian, aku akan hidup benar dari jam ke jam, ayah. Kelihatannya akan lebih mudah menjalaninya, dan aku akan menjaganya dari jam ke jam, sehingga aku dapat hidup dengan benar… “ Pernyataan ini mengandung kebenaran sejati… Marilah kita hidup dari waktu ke w

Peci Presiden

Gambar
PECI PRESIDEN Bung Karno memang seorang yang visioner. Banyak pandangan dan tindakannya yang bisa melesat jauh melampaui usianya sendiri. Salah satunya adalah bagaimana peci atau kopiah yang akhirnya menjadi penutup kepala resmi bagi para pemimpin, dari pemimpin RT sampai Presiden, semuanya kalau mau terlihat berwibawa dan bijaksana, musti pakai peci. Padahal aslinya peci itu adalah penutup kepala para petani, pedagang kecil, tukang becak, sais sado (tukang delman) dan lain sebagainya. Awalnya Bung Karno mulai memakai peci adalah saat Jong Java mengadakan pertemuan di Surabaya. Bung Karno saat itu baru lulus HBS (setingkat SMA). Seperti dikisahkan oleh Guntur Sukarno dalam buku "Bung Karno & Kesayangannya." (1981) Pada satu waktu Jong Java mengadakan suatu pertemuan umum para anggotanya. Mereka yang hadir tidak satu pun ada yang memakai tutup kepala, blangkon apalagi peci. Saat itu di kalangan intelektual enggan mengenakan tutup kepala seperti blangkon at

Makna Gundul Gundul Pacul

GUNDUL GUNDUL PACUL,,,,, Tembang Jawa ini konon mempunyai arti filosofis yg dalam dan sangat mulia. Gundul adalah kepala plonthos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Jd gundul adlh kehormatan tanpa mahkota. Pacul adalah cangkul yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. Jd pacul adlh lambang kawula rendah, kebanyakan petani. Gundul pacul artinya adlh bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul utk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya/org bnyk. Orang Jawa mengatakan pacul adlh papat kang ucul (4 yg lepas) Kemuliaan seseorang tergantung 4 hal, yaitu bgmn menggunakan mata, hidung, telinga n mulutnya. 1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat/masy/org bnyk. 2.Telinga digunakan untuk mendengar nasehat. 3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan. 4. Mulut digunakan untuk berkata adil.